hidroponik Fundamentals Explained
hidroponik Fundamentals Explained
Blog Article
Beberapa media tanam tentunya memiliki keunggulan dan kekurangan yang bisa anda pertimbangkan sebelum bercocok tanam secara hidroponik.
Teknik ini bisa dirancang sesuai kebutuhan dan lahan, bisa dari skala kecil maupun skala besar. Akan tetapi lebih efektif cara ini untuk tanaman yang agak besar yang membutuhkan ruang yang lebih untuk pertumbuhan akar.
Menanam tanaman di tanah lebih berpotensi diserang hama dan penyakit. Berbeda dengan hidroponik tidak menggunakan tanah sehingga dapat terhindar dari hama. Oleh sebab itu, anda bisa mengurangi penggunaan pestisida, supaya tanaman bisa tumbuh lebih sehat dan tidak mencemari lingkungan.
Media tanam spons mempunyai bobot yang ringan dan membuat penerapannya menjadi sangat mudah untuk dipidahkan kemana saja.
Metode ini tidak memerlukan pompa dan listrik untuk dapat bekerja, cukup memanfaatkan media penghubung antara perakaran tanaman dengan air nutrisi dalam wadah.
Kelebihan aeroponik yang lain yang berbeda dari hidroponik adalah bahwa setiap jenis tanaman dapat tumbuh (dalam sistem aeroponik yang benar), karena lingkungan mikro dari aeroponik benar-benar dapat dikontrol.
Juga diperlukan timer untuk mengatur air yang mengalir, dan aerator untuk menunjang pertumbuhan akar.
Sistem hidroponik dapat membantu mengurangi risiko serangan hama dan penyakit. Karena tanaman ditanam di lingkungan yang terkontrol, hama dan penyakit sulit untuk berkembang. Selain itu, sistem hidroponik memungkinkan penggunaan pestisida dan fungisida secara lebih terkontrol, sehingga mengurangi risiko kontaminasi pada hasil panen.
Kata hidroponik berasal dari Yunani yang dimana “hydro” berarti air, dan “ponos” berarti bekerja. Hidroponik merupakan metode pertanian modern-day yang menghasilkan tanaman dengan menggunakan air sebagai media utama untuk memberikan nutrisi kepada tanaman.
Pada hidroponik terdapat enam jenis sistem yang dapat dipilih dan dilakukan. Pemilihan sistem ini berdasarkan dari ukuran tanaman dan luas lahan yang digunakan. Berikut enam sistem hidroponik, dilansir dari laman Dinas Pertanian Denpasar:
Gabus/styrofoam. Gabus adalah jenis bahan anorganik yang dibuat dari campuran kopolimer styren yang dapat digunakan sebagai alternatif media tanam.
Letakkan bibit tanaman dengan hati-hati pada lubang check here di rakit apung atau media tanam hidroponik yang Sobat Tani gunakan. Pastikan akar tanaman tercakup dengan baik.
Kriteria pemilihan media tanam harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam supaya tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan baik serta harus memperhatikan elemen penting sebagai faktor penentu keberhasilan tanaman serta menghindari penggunaan media tanam yang mengandung zat beracun sehingga dapat membahayakan tanaman.
Kedua sistem ini memiliki prinsip kerja yang hampir sama, di mana perbedaannya adalah terdapat pada tinggi genangan air nutrisi.